Batanghari, SATUPENA.NET – Apriyadi ( 17) Tahun merupakan Santri Ponpes Fathurrahman di Desa Sekati Baru Kecamatan Mersam, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, harus mendapatkan perbuatan yang tak terpuji dari Dua orang oknum Guru atau Ustadz di Ponpes tersebut, mereka diduga dianiaya hingga mendapatkan Pengobatan Medis di rumah sakit, korban merupakan warga Desa Mekar Sari Kecamatan Maro Sebo Ulu, Kabupaten Batang Hari, oknum pelaku berinisial HN dan HM yang tak lain adalah Guru atau Ustadz Ponpes Fathurrahman tersebut di ketahui pelakunya adalah kakak beradik. Senin (23/09/2024).
Menurut keterangan korban
Apriyadi (17) tahun dan A.Razab (15) tahun, kepala kami ditampar dan diterjang hingga mengeluarkan darah dari telinga kanan saya, lantaran mereka marah kami melihat Vidio di Laptop miliknya.
“Iya saya dipukul dan ditempeleng kepala saya oleh ustazd “HN” dan rambut saya dipotong, akibat pukulan tersebut sehingga telinga kanan saya mengeluarkan darah, juga saya A. Razab saya ditampar dan ditendang dibelakang saya. Kejadian tersebut berawal dengan kami melihat Vidio didalam liptop milik ponpes.Ustazd ” HN ” dan HM ” marah langsung menampar kami. “ucap korban.
Terpisah orang tua korban mengatakan, “Sebelumnya kami bawa ke Puskesmas Sungai rengas dikarenakan telinga sebelah kirinya sakit akibat ditempeleng kepala nya oleh ustazd “HN”, kejadian pada hari Senin ( 23/09/2024) sekira pukul 21.00 wib dilapangan lokasi pesantren Fathurrahman. “tutur orang tua korban.
Dengan adanya informasi tersebut media ini langsung menghubungi Kepala Puskesmas ( Kepus) Sungai Rengas Bapak Dedi Damhudi melalui telepon selulernya ia menjawab.
“Ia memang benar, tadi ada pasien dari desa mekar sari Apriyanto, sudah ditangani oleh Dokter.” sebutnya.
Tambah orang tua korban, “Di hari ini Sabtu (05/10/2024) korban dilarikan lagi ke rumah sakit Umum Muara bulian, karena telinga kirinya masih sakit akibat penganiayaan itu.” tuturnya.
Kemudian awak media langsung menghubung saudara Zuhdi yang merupakan pimpinan Ponpes Fathurrohman untuk mengkonfirmasi.
“Waalaikum salam lur, Sdh ketemu semua dengan wali santri, alhamdulillah sudah selesai. “ucap Zuhdi.
Menurut keterangan orang tua korban kepada media ini mengatakan, kalau kejadian yang menimpa terhadap anaknya belum ada jalan penyelesaian, hingga kini upaya itikad baik mereka belum ada, sekarang saja anak saya masih sakit.
“Iyo, itu dio yang ngatokan udah selesai, kalau sudah selesai mana perjanjian antara anak saya dengan oknum pelaku pemukulan anak saya harus ada hitam diatas putih, tapi selesainya yang macam mano, anak saya masih sakit iko, ini bawa lagi ke rumah sakit umum muara bulian dan ustazd yang memukuli dio tidak bertanggung jawab, kami sudah berapa lama nunggu untuk mencari jalan penyelesaiannya secara kekelurgaan namun nampaknya mereka tidak ada itikad baik dari ustazd nya, insya allah kalau belum juga anak saya sehat permasalahan ini akan saya laporkan ke pihak hukum.” ungkap orang tua korban.
Sumber dilangsir dari Media Jejakkasus.Id.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.