BERITA TEBO – Yayasan Orang Rimbo Kito (ORIK) bersama Pemkab Tebo dan Kapolres Tebo kembali menggelar Pameran E-Craft dalam bentuk Pameran Seni Rupa Presisi Jilid II Tahun 2024.
Pameran ini bakal digelar selama empat hari, yakni mulai tanggal 4 hingga 7 Desember 2024, di Rumah Seni Budaya Presisi Kabupaten Tebo.
Tidak hanya lukisan, pada pameran e-craft kali ini juga bakal diramaikan dengan produk unik anyaman dari lidi kelapa sawit dibawah bimbingan Giran (58) warga Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Hasil karya pengerajin dari Kecamatan Rimbo Bujang ini dipastikan akan menarik perhatian pengunjung pameran.
Giran, Pembimbing sekaligus Penggerak Kerajinan diketahui telah menjadi penggerak utama kerajinan anyaman lidi kelapa sawit di daerahnya. Pria berusia 58 tahun ini telah menggeluti usaha kerajinan ini selama hampir satu dekade.
Giran memulai usahanya secara otodidak. Ia belajar dari produk lidi kelapa sawit yang pernah ia beli di Pulau Jawa. Ketertarikannya pada kerajinan ini mendorongnya untuk mempelajari teknik pembuatannya hingga akhirnya ia mampu menciptakan berbagai produk unik.
Lidi kelapa sawit yang sering dianggap limbah, di tangan Giran menjadi bahan baku yang bernilai ekonomis tinggi. Ia mengolahnya menjadi beragam produk seperti piring, mangkok hingga tempat buah-buahan.
Selama hampir sepuluh tahun, Giran menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya alat-alat modern dan keterbatasan pasar. Namun, semangatnya untuk terus berkarya tidak pernah surut.
Produk lidi dari Pulau Jawa menjadi inspirasi awal bagi Giran. Ia menganalisis cara pembuatan, desain, dan teknik anyaman, lalu mengadaptasinya sesuai dengan potensi lokal.
Giran tidak hanya berkarya sendiri. Ia juga membina masyarakat di sekitarnya untuk mengembangkan kerajinan ini, menciptakan lapangan kerja baru bagi warga Kecamatan Rimbo Bujang.
Kerajinan ini mengusung konsep ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah lidi kelapa sawit. Proses produksinya pun minim bahan kimia, menjadikannya produk yang berkelanjutan.
“Saya ingin produk dari lidi sawit ini mampu menembus pasar nasional maupun internasional,” kata Gibran.
Melalui Pameran Seni Rupa Presisi Jilid II, Giran berharap karyanya mendapat perhatian lebih luas. Ia juga ingin memperkenalkan potensi lidi sawit sebagai bahan kerajinan unggulan.
Giran berharap pemerintah dan masyarakat dapat memberikan dukungan lebih besar untuk pengembangan kerajinan ini. Dengan bantuan teknologi dan pelatihan, ia yakin produksi dapat ditingkatkan.
“Semoga hasil kreativitas pak Giran ini menjadi inspirasi bagi generasi muda di Kabupaten Tebo. Ia membuktikan bahwa kreativitas dan kerja keras dapat mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi yang mampu bersaing di pasar nasional bahkan internasional,” kata Ahmad Firdaus, Ketua Yayasan Orang Rimbo Kito.***
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.