MERANGIN, SATUPENA.NET – Kisruh anak Al Haris jadi Ketua DPRD Merangin berbuntut pemblokiran jalan. Keputusan dan protes perlu jadi perhatian.
Hal ini dikatakan pengamat politik Provinsi Jambi Dr Noviardi Ferzi, Selasa (1/10/24). Menurutnya, setiap partai punya mekanisme sendiri dalam menentukan unsur pimpinan DPRD.
“Tapi jika kita melihat rekam jejaknya, Muhammad Rifaldi ini sepertinya memang belum punya pengalaman dalam memimpin,” katanya.
Mekanisme partai berbeda-beda, kata Noviardi. Namun protes masyarakat pun memiliki alasan yang kuat.
“Pada satu sisi kita faham, setiap partai punya mekanisme tersendiri soal pimpinan. Namun, di sisi yang lain, protes dari masyarakat hal yang wajar perlu diperhatikan juga oleh para pengambil keputusan, mengingat protes terhadap Muhammad Rifaldi ini memang punya alasan kuat dan mendasar,” tuturnya.
Sebelumnya, Pelantikan unsur Pimpinan DPRD Kabupaten Merangin Periode 2024-2029 diwarnai oleh penolakan dan aksi demonstrasi oleh ratusan masyarakat Kabupaten Merangin, aksi itu dilakukan di Gedung DPRD Kabupaten Merangin, Senin (30/9)
Sejumlah masyarakat yang terdiri dari mahasiswa, aktivis, dan kelompok masyarakat ini tergabung dalam Aliansi Masyarakat Batin IX Ilir.
Agenda utama aksi tersebut adalah menolak sekaligus meminta pembatalan Muhammad Rifaldi sebagai unsur pimpinan Ketua DPRD Kabupaten Merangin 2024-2029.
Menurut salah satu peserta aksi, penolakan ini berasal dari rasa kecewa masyarakat. Dilihat dari sisi manapun, Muhammad Rifaldi belum layak untuk dijadikan Ketua DPRD Kabupaten Merangin. Penunjukan ini sepertinya hanya karena yang bersangkutan anak Gubernur.
“Kita menilai, Muhammad Rifaldi ini belum layak untuk memimpin DPRD Merangin. Dari sisi jumlah suara, dia bukan peraih suara terbanyak di internal Partainya, dari sisi fit and propper test juga bukan yang paling bagus. Jadi penunjukan ini ya hanya karena dia anak gubernur saja,” salah satu peserta aksi menuturkan.***
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari.